Pengrajin Batu Mulia: Nusantara Stone Blambangan

Kemarin nih mumpung masih liburan. Masih di daerah sendiri aja, Desa Blambangan. Setelah selesai meliput (red:uwih gayanya) kegiatan pelatihan pemanfaatan dan pengolahan sampah plastik dan koran bekas yang bisa dibuat beberapa kerajinan seperti bunga dari botol plastik, burung merak kecil dari kantong plastik, serta gantungan kunci berbentuk ikan dari koran bekas. Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu di desa Blambangan. Waaah semangat banget ibu-ibu ini.

Kita tahu sibuknya kerjaan seorang ibu-ibu rumah tangga. Tapi setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, mereka masih bisa menyempatkan waktu untuk belajar dan berkarya. Acara pelatihan dimulai sekitar Pukul 10 siang sampai pukul 2 sore. Tempatnya di Balai Desa Blambangan, Kec. Bawang, Kab. Banjarnegara. Naah, tentornya ni yang luar biasa, yaitu mas Ari Gami pendamping Desa Wisata Menakjingga.

Setelah selesai kegiatan ini, sebelum pulang kita keliling dulu melihat-lihat potensi Desa Wisata Menakjingga dan sampai akhirnya menuju ke tempat yang rencananya jadi lokasi wisata edukasi. Tempatnya di pusat pengrajin batu mulia, yaitu sentra batu Nusantara Stone yang berada Jl. Raya Bawang km 4,5, Bawang, Banjarnegara (depan SMP N 1 Bawang). Disitu kita Langsung ketemu dengan Ust. Sukardi selaku pengrajin batu dan juga pemilik sentra  batu Nusantara Stone.

Ketika sedang booming batu akik, disini sangat ramai dikunjungi para pencinta dan pengkoleksi batu. Karena tempat ini salah satu pusat kerajinan batu mulia di Banjarnegara. Kalu sekarang sudah semakin sepi pengunjung. Hanya beberapa orang pelanggan yang masih gemar mengoleksi batu akik yang masih suka datang kesini.

Tapi hebatnya Ust. Sukardi ini bukannya menutup usahanya. Beliau justru melakukan beberapa inovasi dengan batu. Hasil inovasi karyanya seperti taman batu, hiasan batu untuk akuarium, lukisan dengan media pecahan batu, dan aksesoris berupa gantungan kunci berbentuk buah blimbing.

Foto: Gantungan batu berbentuk blimbing (dokumen pribadi)
Foto: Gantungan batu berbentuk blimbing (dokumen pribadi)

Saya pribadi tertarik dengan gantungan kunci bebentuk blimbing. Pada saat saya tanya, “kenapa bentuknya blimbing, tidak bentuk yang lain seperti ikan gurame atau sapi?”  Ust. Sukardi menjawab, “saya terinspirasi dari potongan syair Lir Ilir menekno blimbing kuwi... “.  Selain itu juga karena masih tinggal di Daerah Blambangan yang dilewati Sungai Blimbing.”

Naaah, karyanya bisa jadi oleh-oleh kalau temen-temen main ke Desa Wisata Menakjingga dan khususnya ke Curug Blimbing Adventure karena dekat dengan base camp Curug Blimbing Adventure. Gantungan berbentuk buah blimbing harganya bervariatif muali dari Rp. 15.000,  Rp. 25.000, hingga Rp. 30.000. Batu yang digunakan untuk gantungan kunci ini bervariasi, jenisnya dan warnanya sangat menarik. Nah kalau temen-temen penasaran bisa langsung berkunjung ke tempat produksi kerajinan ini. Maturnuwun.