Belajar Menulis di Rumah Baca Komunitas Banjarnegara

Menulis tentu memiliki korelasi yang sangat erat kaitannya dengan membaca. Untuk menulis sebuah kalimat sederhana yang indah dan mudah dimengerti saja, pasti diperlukan wawasan yang luas. Nah.., dengan giat membaca, maka wawasan akan terus berkembang sehingga memudahkan kita untuk mengulik kosakata menjadi sebuah tulisan yang bisa dinikmati oleh pembaca.

Sudah pernah dengar ada Rumah Baca Komunitas (@rbkbanjarnegara) di Kauman Banjarnegara? Perpustakaan mini yang sekaligus bisa jadi ruang diskusi, menulis dan juga ruang berkarya.

Hari minggu kemarin di tanggal 28 Januari 2018, Rumah Baca Komunitas memunculkan gebrakan baru dengan berhasil mengumpulkan pegiat literasi dalam sebuah kelas bernama Sekolah Kepenulisan – part 1.

Menghadirkan dua narasumber yang sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya dalam bidang literasi. Bahar Ibnu H, seorang wartawan senior di media cetak Suara Merdeka. Dan David Efendi, seorang pegiat literasi Rumah Baca Komunitas Yogyakarta yang juga menjadi ketua Serikat Taman Pustaka Indonesia dan dosen di UMY.

Pemaparan mengenai gaya bahasa dalam menulis, praktek menulis dan diskusi manja tentang dunia literasi semakin membuat antusias yang luar biasa ditunjukkan oleh peserta yang hadir. Diantaranya ada dari komunitas blogger, jurnalis pesantren, jurnalis sekolah, mahasiswa, hingga guru paud yang tertarik di dunia literasi.

Saya sempat berbincang dengan Mas Riza Azyumarridha Azra sebagai pengelola Rumah Baca Komunitas Banjarnegara. Menurutnya banyak potensi muda Banjarnegara yang menyukai dunia literasi, suka menulis tapi sulit tersalurkan karena bingung memulainya dari mana. Oleh karena itu tercetuslah gagasan membuat kelas Sekolah Kepenulisan.

Kok ada embel-embel part 1 ?. “Iya, memang kelas menulis ini perdana, dan kelas kepenulisan ini akan dilaksanakan rutin sebulan sekali, berlangsung selama satu tahun untuk satu angkatan peserta.” ~dibisikin lebih lanjut dari mas Riza.

2 Comments

Comments are closed.