Pertama dan yang yang paling utama disampaikan bahwa kehidupan yang kita jalani ini tidak akan bisa terlepas dari peran pemerintah. Pemerintah yang terdiri dari berbagai elemen memiliki peran penting dalam menyalurkan aspirasi masyarakat ke dalam aksi nyata. Maka dari itu, menjaga kepercayaan masyarakat bahwa pemerintah memiliki peran penting juga patut dijaga. Pemerintah dalam hal ini, perlu menjalin kerjasama dan menjalin kenyamanan dengan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, setiap empat tahun sekali masyarakat memberikan hak suaranya dalam pemilu. Baik dalam pemilu presiden sampai pemilihan lurah sekalipun. Salah satu kota yang mengadakan pemilu saat ini adalah Banjarnegara. Tepatnya, pemilu akan dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Februari 2017 mendatang di masing-masing TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah di Banjarnegara mulai dipersiapkan oleh masing-masing paslon dari partai yang mengusungnya. Ada tiga paslon yang memajukan diri untuk menjadi kepala daerah Banjarnegara periode 2017-2021, mereka adalah:
- Pasangan Drs. H. Hadi Supeno, M.Si bersama Nur Heni Widayanti
- Pasangan H. Wahyu Kristianto, SE bersama Drs. H. Saeful Muzad, MM
- Pasangan Budhi Sarwono bersama H. Syamsudin, S.Pd., M.Pd
Tentunya, masing-masing paslon sudah mengawali kampanyenya pada hari yang lalu dengan mengusung visi misi yang beragam dalam pembangunan Banjarnegara. Salah satu komisioner KPU Kab. Banjarnegara Periode 2013-2018, Drs. Imam Ustaat sebagai anggota divisi Pemungutan, Perhitungan Suara dan Pencalonan, menyampaikan informasi mengenai Pilkada Banjarnegara 2017. Beliau menyampaikan kepada warga sekolah di SMA N 1 Banjarnegara, pada apel hari Senin (23/1/2017) tentang menjadi Pemilih Cerdas.
Masyarakat dan semua elemen dalam kota Banjarnegara dianjurkan menjadi pemilih cerdas. Pemilih cerdas disini adalah pemilih yang mampu mengetahui kebutuhan masyarakat sehingga dalam memilih paslon (Pasangan Calon) sesuai dengan visi misi yang bisa menjadi kebutuhan dan perkembangan masyarakat Banjarnegara untuk empat tahun kedepan. Dianjurkan agar semua pemilih yang sudah memenuhi syarat untuk memilih paslon dan tidak menjadi pihak golput. Karena satu suara dari masing-masing pemilih sangat berpengaruh terhadap paslon yang akan menjadi pemimpin di Banjarnegara.
Banjarnegara tentunya sangat membutuhkan pemimpin yang adil, bijaksana dan mampu menjadi tauladan disegala bidang, serta mampu menjadikan Banjarnegara lebih baik kedepannya dengan visi misi yang sudah diusungnya. Karena kalau kita lihat kondisi Banjarnegara dibanding dengan kota-kota yang lain, kondisinya sangat berbeda jauh dan kurang dalam kesejahteraan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi tentunya, salah satunya adalah pemimpin yang kurang kompeten dalam mengatur segala bidang di Banjarnegara.
Selain itu, dalam proses menuju Pilkada, Bapak Imam menyampaikan bahwa warga Banjarnegara dianjurkan agar menghindari money politic atau yang sering kita dengar sebagai gratifikasi (hadiah). Money politic harus bisa kita hindarkan dari pemilu, karena hal itu adalah perbuatan yang dilarang dan merugikan negara. Di samping itu, money politic bisa melahirkan pemerintahan yang dekat akan korupsi.
Money politic bisa diartikan sebagai pemberian sesuatu dari paslon kepada pemilih agar pemilih memilih paslon yang memberikan pemberian tersebut. Baik berupa uang ataupun barang berharga lainya. Hal itu sangat tidak netral dan tidak adil. Pemilu itu seharusnya menjadi jalan untuk memilih pemimpin yang kompeten, bukan memilih pemimpin yang punya uang. Secara tidak langsung, pemimpin seperti itu mengajarkan untuk korupsi kepada masyarakat. Padahal, korupsi itu bisa memberikan dampak luar biasa terhadap kehidupan yang merugikan diri sendiri dan semua masyarakat. Korupsi tidak akan pernah termaafkan karena yang menjadi korban adalah negara dan masyarakat.
Maka dari itu, pemilih cerdas mampu melihat situasi dan mengendalikan diri dari segala pengaruh buruk dari luar yang mampu mempengaruhi pemikirannya. Pemilu cerdas mampu memilih mana pemimpin yang kompeten dan tidak kompeten. Jangan sampai pemilih menjual suara hatinya hanya untuk mendapat segelintir uang yang haram. Pemilih cerdas tidak akan golput. Karena setiap keputusan yang diambil akan dipertanggung jawabkan suatu saat nanti.
Agar menjadi pemilih yang cerdas maka kita perlu menelaah dan berpikir tentang kepentingan masyarakat dan kebutuhan masyarakat dengan melihat kemampuan paslon. Hal tersebut bisa kita ketahui melalui Komisi Pemilihan Umum Kab. Banjarnegara, melalui visi misi dan program untuk masyarakat pada masing-masing paslon, melalui debat pilkada, atau melalui media sosial. Namun, jangan terlalu terpengaruh dengan pemberitaan di media sosial, karena sangat rawan berita yang tidak benar.
Masih ada waktu untuk menggali informasi dari masing-masing paslon! Tidak ada kata terlambat!
Yuk… Jadi pemilih yang cerdas! Jangan mau jadi kacung para koruptor!