Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Banjarnegara menggelar pelatihan industri mocaf. Acara tersebut dilaksanakan pada Selasa-Kamis ( 16-18/10/2018) di Aula Disperindagkop.
Dalam sambutannya, Pak Bambang selaku Kepala Bidang Industri menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pribadi (red: Pelaku industri) dalam memproduksi mocaf. “Dalam perkembangannya pndustri mocaf sebagai salah satu produk komoditas asli Banjarnegara selalu dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya. Ujarnya
Lebih lanjut Pak Bambang berharap kegiatan ini dapat memberikan kebermanfaatan lebih karena mocaf merupakan hasil olahan ubi kayu sebagai komoditas yang banyak ditemukan di Banjarnegara. “Limpahan sumber daya alam, jika dimanfaatkan sebaik mungkin akan meberikan kebaikan bagi Banjarnegara.” Ujarnya
Selama tiga hari peserta mendapatkan berbagai materi, seperti sanitasi dan kesehatan pangan pada hari pertama. Pada hari kedua peserta diberikan materi mengenai pengolahan limbah dan cara pembuatan tepung mocaf yang baik. Pada hari terakhir peserta mendapat materi pembuatan perbagai olahan makanan dari tepung mocaf.
Gunawan, salah satu peserta kegiatan tersebut mengaku antusias mengikuti peatihan tersebut. “Semoga acara semacam ini terus diadakan oleh pemkab, sehingga UMKM-UMKM di Bajarnegara bisa terus Berkembang”. Pungkasnya.
Pimpinan BI Purwokerto Hadiri Pelatihan Industri Mocaf di Banjarnegara
Pada hari ketiga Ketua Bank Indonesia (BI) Purwokerto menghadiri kegiatan pelatihan industri mocaf ini. Menurut Fajar selaku panitia kegiatan, Mocaf menjadi salah satu industri di Banjarnegara yang menjadi binaan BI . “BI mendukung total perkebangan industri mocaf di Banjarnegara”. Ungkapnya
Dalam sambutannya, Pak Agus menyampaikan harapan BI industri mocaf bisa mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap negara lain. “Semoga mocaf bisa menggantikan tepung terigu, Kenapa terigu harus digantikan? Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum (bahan baku terigu), Gandum semua impor sehingga akan jadi masalah terhadap ketahanan pangan Indonesia”. Ujarnya.
Sebagai informasi acara tersebut diikuti oleh puluhan pelaku industri mocaf dan kelompok tani dari berbagai kecamatan di Banjarnegara.