Sabtu, 23 September 217. “Pelajar sebagai Pionir Konservasi Sumber Daya Hutan yang Berkelanjutan” merupakan tema besar dari olimpiade lingkungan yang diselenggarakan oleh Uni Konservasi Fauna (UKF) Institut Pertanian Bogor (IPB). Sedangkan subtema masing-masing kegiatan lomba berbeda-beda, ada beberapa bidang lomba yang dipertandingkan untuk pelajar SMK, SMA, dan MA/ Sederajat serta tingkat Pelajar SMP dan memperebutkan Piala Bergilir KEMENPORA.
Subtema tersebut antaralain:
- Lomba Cepat Tepat Konservasi
SMP: “Pemanfaatan Hutan yang Lestari”
SMA: “Penggolongan Hutan”
- Lomba Esai Konservasi
SMA: “Inovasi Produk Hasil Hutang yang Ramah Lingkungan”
- Lomba Desain Poster Konservasi
SMA: “Hubungan Timbal Balik antara Hutan, Manusia, dan Satwa Liar”
- Lomba Film Pendek Konservasi
SMA: “Pemanfaatan Hutan Berdasarkan Kearifan Lokal”
- Lomba Comic Strip Konservasi
SMP: “Badak si Anak Tiri”
Mengikuti seleksi, masing-masing peserta harus mempresentasikan hasil karyanya untuk mendapatkan yang terbaik.
Tim SMAN 1 Banjarnegara yang lolos ke babak final yaitu 2 Peserta Esai Konservasi dari 5 finalis atas nama Dena Danisha Nur Halizah memperoleh juara 2 dengan judul esainya “Produk Ramah Lingkungan Cocopeat Inovasi Berbasis Sabut Kelapa” dan Qoryroh memperoleh juara 3 dengan judul “Biofull Dari Bambu: Harapan Baru Produk Hasil Hutan Ramah Lingkungan”.
Peserta Desain Poster lolos 3 dari 5 finalis setelah mengirimkan karya pertamanya dengan tema “Hubungan Timbal Balik antara Hutan, Manusia, dan Satwa Liar”, dan dengan tema yang berbeda diajukan saat final “Badak Si Anak Tiri”. Dua peserta mendapatkan juara atas nama Ananda Zaqi Syawaly mendapatkan juara 1 dan juara 2 diperoleh oleh Fairuz Naufal Bahy.
Sedangkan Film Pendek Konservasi lolos 2 tim dari 5 tim finalis dan memperoleh juara 1 dengan judul “Memayu Hayuning Bawana”. Tim beranggotakan Naura Fatha Larasati, Anjas Bagus P, Wahyu Nurbaity, Fajar Putra Adinata, Rhesa Septiani N. S.
Lima tahun mempertahankan juara umum. Memang sangat benar, mempertahankan kejuaraan lebih berat daripada mengawali kejuaraan, karena tahun demi tahun peserta dari masing-masing sekolah sudah mempersiapkan tim terbaik mereka dari berbagai bidang perlombaan di Olimpiade Lingkungan UKF IPB sehingga perlombaan semakin ketat dalam persaingan. Juga perlu adanya strategi-strategi khusus untuk menyiapkan perlombaan selain persiapan latihan menjelang final, karena setiap tahun tema-tema yang diajukan oleh panitia penyelenggara pasti berbeda-beda terkait dengan konservasi lingkungan.
Ada harapan dari hasil prestasi tersebut, setidaknya peran pelajar untuk menjaga kelestarian alam memang sangat diperlukan dan penting. Serta adanya peningkatan pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bagaimana memanfatkan dan mengelola hasil hutan tanpa harus merusak ekosistem yang ada didalamnya, sehingga terjaga kelestariannya dengan konservasi sumberdaya hutan yang berkelanjutan untuk masa depan.