Hari ini event Suran di desa Depok sudah mulai digelar, berbarengan juga dengan hari Kopi Sedunia pada tanggal 1 Oktober. Uniknya, official akun pagelaran Suran desa Depok, Kec. Bawang tak luput turut meramaikan hari kopi sedunia melalui rangkaian-rangkaian kata tentang kopi ndesa Depok sebagai kekayaan alam yang mereka miliki.
Harumnya secangkir kopi robusta dari tanah depok merupakan bukti bahwa daerah ini tercipta saat Tuhan sedang tersenyum. Warna yang hitam pekat, aroma yang memiliki ciri khas, pahit yang sejatinya kejujuran dalam secangkir kopi. Unsur tanah yang terjaga, kualitas bibit sampai menjadi biji yang selalu dijaga, hingga senyum tulus wanita paruh baya saat sedang memetik setiap biji kopi yang ia panen, diiringi lantunan ucapan terima kasih pada sang Khalik atas segala karunia yang diberikan kepada bumi Depok.
Mungkin bagi para pelaku di bidang kopi, cita rasa kopi Depok tidak senikmat robusta robusta lainnya. Tapi kami mencoba untuk terus mengapresiasi karya alam semesta lewat tangan-tangan keriput dengan rambut yang dominan tidak lagi berwarna hitam seperti layaknya secangkir kopi pada umumnya. Setidaknya dengan kami masih terus menikmati kopi Depok, dapur si nenek renta masih tetap mengebul.
Nenek renta tak mengenal istilah robusta, apalagi Q-grader. nenek renta tak mengenal mesin sekelas wiliam edison, yang ia tau hanya menggunakan kayu bakar dan tungku usangnya untuk menyangrai kopi. Pastinya pun, si nenek tak mengenal espresso, americano, latte, dan istilah istilah yang justru membuat dirinya mengrenyitkan dahi.
Ia tau hanya secangkir kopi tubruk dengan proses ikhlas, tulus, dan jujur dalam meracik secangkir kopi.
Selamat nek.. hari ini biji kopi hitam primadonamu, sedang dirayakan oleh orang sedunia, bukti bahwasannya nenek pun ikut merayakannya.
Tetap tersenyum nek, SELAMAT HARI KOPI DUNIA
IG: @suran_2018
YUK!, yang mau nyerbu Acara Suran Depok mulai hari ini hingga besok tgl 2 Okt 2018, bisa sekalian berburu Kopi nDesa Depok.