Serabi Jawa, jajan pasar yang terbuat dari bahan dasar tepung beras, santan, dan garam. Umumnya disajikan sederhana dengan pembungkus daun pisang, dan gula merah atau gula putih sebagai penambah rasa manis. Panganan tradisional ini kini juga sudah banyak dikembangkan menjadi panganan yang beraneka macam rasa. Dan tentu masih banyak juga penikmatnya. Saya rasa sudah tidak perlu lagi lebih dalam ada pertanyaan ‘sejauh mana kamu mengenal serabi jawa?’.
Ada tambahan referensi jajan serabi jawa yang enak di Banjarnegara. Bukan kafe, hanya gerobak sederhana yang memang dibuat khusus untuk memasak serabi dengan 8 tungku kecil, dengan bangku di depan dan sampingnya untuk menunggu dan menikmati serabi yang telah dipesan.
Jajanan serabi jawa ini milik Pak Narsun dan Bu Sartiyah. Mereka menjual serabi memang sudah turun temurun dari sang Ibu yang dulunya berjualan di pasar Caplek Binorong. Sampai sekarang masih setia meneruskan usaha menjual serabi jawa dengan menambahkan beberapa aneka rasa. Seperti; serabi telor, serabi pisang cokelat, serabi meses, serabi leker tipis, dan tetep ada serabi original jajan pasar kok.
Beberapa hari yang lalu saya kesana bersama seorang kawan, sengaja untuk membeli serabi yang katanya enak dan disukai masyarakat sekitar. Rame, sedikit harus bersabar juga karena antri. Saya memesan tiga jenis serabi untuk dicicipi, serabi pisang cokelat, serabi telor, dan serabi biasa.
Setelah menunggu giliran antri 3 pembeli, jadilah pesanan saya. Taraaaa, Nyamm!… serasa kembali ke jaman masih kecil tahun 80an saat belum banyak jajanan level kemasan cantik jaman now yang berlumuran MSG a.k.a micin. 😀
Nak enak, ini serabi jawa buatan pak Narsun emang bikin lidah jadi ketagihan. Pas hujan rintik syahdu pula. Kebayang kan makan serabi hangat yang enak, di waktu sore pas hujan rintik? Uwwwwww…. semakin enak dan syahdu deh.
Serabi Jawa pak Narsun buka setiap hari, tapi hanya di waktu pagi dan sore hari saja. Jadwal jualan pagi mulai jam 5 sampai jam 7, kalau sore buka mulai jam 16.00 sampai jam 19.00. Lokasinya ada di perempatan balai desa Binorong. Jika dari arah lampu merah terminal proyek, sekitar 200m ke arah kota lalu belok kanan jalan menurun, lurus saja sampai perempatan balai desa Binorong.
Nih, lampiran maps nya
Baca tulisan micin di tulisan ini jadi inget salah satu karya Mas Farid Stevy, dalam sebuah karya di gelaran pameran seni rupa yaitu Bienalle Jogja, terdapat tulisan “yang goblok situ, yang disalahin micin” hahahahahaa
Eh kak jujun ada niat baik untuk (n)traktir serabi ini kan kak ?
hahaha… boleh, hayuk lah, kapan dirimu balik Banjarnegara?
kita kongkow, jajan serabi trus ngopi.