Bermula dari kegemarannya mendesain kemudian melihat potensi dari limbah kayu peti kemas, Bondan Mardanni menuangkan ide kreatifnya menyulap kayu peti kemas menjadi sebuah hasta karya yang bernilai jual tinggi. Setelah merampungkan kuliahnya di bidang Designer Komunikasi Visual (DKV) di Akademi Seni Rupa dan Desain Modern School of Design Yogyakarta, dia memutuskan pulang ke Banjarnegara untuk memulai menekuni usahanya tersebut.
Tak sembarang kayu peti kemas loh ya, hanya peti kemas dari kayu oak atau yang lebih dikenal kayu jati belanda yang dia gunakan sebagai objek untuk menyalurkan ide kreatifnya. Disamping karena kekuatan kayunya yang tidak rentan terhadap serangan rayap tapi juga karena motif guratan kayu jati belanda yang indah dan artistik banget.
Dari kayu ini juga biasa digunakannya untuk klien yang ingin menyulap interior sebuah ruangan, kamar, kafe, distro dll. Pernak-pernik cantik juga sudah menjadi gawean yang dia bikin sesuai dengan pesanan. Hebatnya, meskipun pemasaran baru di media sosial saja tapi hasil karyanya sudah terbang nasional loh, kayak Purwokerto, Jakarta, Semarang, Bandung, Bengkulu, bahkan pernah sampai ke negara tetangga Malaysia.
Dari usahanya yang mulai dirintis tiga tahun lalu ini sekarang telah mengantongi omset bisa mencapai puluhan jeti perbulan, lumayan banget kan untuk kelas pemuda lajang berumur kepala dua. Coba aja lihat galeri karyanya di instagram @joyowood. Eits…tenang aja, dia masih ngasih harga untuk sebuah karya mulai dari ratusan ribu rupiah kok, tergantung kerumitan ide dan pengerjaan.