Kopi Robusta Banjarnegara, Dipanen Dengan Kesabaran dan Cinta

Banjarnegara beberapa tahun terakhir mulai menunjukkan peningkatan produksi dalam dunia per-kopi-an. Single origin kopi dari Banjarnegara sudah banyak bermunculan seperti arabika Ratamba dari Pejawaran, arabika Senggani dari Pegundungan, arabika Kalibening, arabika Kasmaran dari Pagentan.

Kebon Kopi Robusta Banjarnegara - Pesangkalan
Foto: Kebon kopi robusta Pesangkalan milik Mas Indra (dokumen pribadi)

Kok kopi arabika semua? ya enggak lah, Single origin robusta Banjarnegara juga ada banyak kok. Seperti salah satunya kopi robusta hasil panen salah satu petani kopi muda dari Desa Pesangkalan. Indra Cahaya Kusuma dengan sabar dan penuh cinta merawat lebih dari 500 pohon kopi robusta di lahan kebunnya yang berada pada ketinggian 800mdpl. Pohon kopi yang telah dia tanam sejak tahun 2011 sudah beberapa kali panen dengan kualitas baik.

Kita tahu bahwa karakter kopi robusta sangat tajem dengan rasa pahitnya. Kalau saya bilang rasa pahit “getir” di tenggorokan. Mas Indra dengan hati-hati mengolah proses pasca panen kopinya hingga menghasilkan kopi robusta yang memiliki karakter rasa cokelat dan manis terasa di lidah, dan gak berasa getirnya. Rasa pahitnya ya pasti masih tetep ada lah, namanya juga kopi.

Foto: Proses paska panen kopi robusta Pesangkalan Banjarnegara metode huney (Dokumen Pribadi)
Foto: Proses pasca panen kopi robusta Pesangkalan menggunakan metode honey (dokumen pribadi)

“Kopi robusta Pesangkalan termasuk kopi organik, untuk sertifikatnya masih dalam proses pengajuan yang dibantu oleh Dinas Pertanian ke Lembaga Sertifikasi Pangan Organik (LSPO),” kata Mas Indra.
Kopi organik itu loh, yang pohonnya aja ditanam dan dirawat tanpa menggunakan zat kimia, tanpa dihujani dengan pestisida dan herbisida. Begitu juga dengan proses pasca panen yang tidak menggunakan bahan kimia.

Oh iya, Mas Indra juga memelihara beberapa luwak untuk mengolah kopi hasil panennya menjadi kopi luwak. Nah loh, baru tau kan di Banjarnegara jebul udah ada yang produksi kopi luwak.

Foto: Produksi kopi luwak pesangkalan (dokumen pribadi)
Foto: Produksi kopi luwak pesangkalan (dokumen pribadi)

Nah sebagai paragraf terakhir, gini aja. Meskipun peminat & penikmat kopi robusta gak sebanyak penikmat kopi arabika karena karakter pahitnya yang tajem dan kandungan kafeinnya lebih tinggi, tapi tetap saja selalu ada yang setia dengan nikmat pahitnya kopi robusta. Seperti halnya secangkir espresso lebih nikmat tersaji dari seduhan kopi robusta, atau sebotol kopi coldbrew lebih seger diseruput dari olahan kopi blend robusta dan arabika.

One comment

Comments are closed.